Minggu, 10 Desember 2017

Inilah Isi Pembahasan JK Dengan Menteri Luar Negeri Qatar

Berita Online Terkini - Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mendapat undangan pertemuan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK di Istana Wapres. Pada pertemuan kemarin, JK sempat membahas masalah yang terjadi di Yerusalem.
“Ya tentu (soal kebijakan AS soal Yerusalem) semua menyesalkan hal itu,” ucap JK
Dengan begitu, Jk kembali kembali menegaskan bahwa fokus permbicaraan ialah rasa simpati Indonesia terhadap Qatar yang terkena embargo. Selain itu Jk juga berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan cara yang baik-baik.
“Ya tentu kita bersimpati, kepada Qatar, tentu dia di embargo. Tapi kita berharap mereka dapat selesaikan dengan baik,” tegas JK.
JK mengatakan, usai pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, akan memantik suasana menjadi panas.
Dia menuturkan, bukan hanya di kawasan Timur Tengah, pengakuan sepihak Trump terhadap Yerusalem juga akan menimbulkan gejolak di Indonesia.
“Pasti, bukan hanya di kawasan Timur Tengah yang memanas. Di negara lain, seperti di negeri kita bisa saja macam-macam lagi demo, Kedutaan AS, atau negara lain akan terjadi. Dan itu sudah diperingatkan,” kata JK
Dia menuturkan, apa yang dilakukan AS telah memutarbalikkan fakta. Meski demikian, Indonesia belum ada keinginan untuk memutuskan hubungan diplomatik.
“Namanya AS, ya begitu semua memutarbalikkan keadaan. (Memutuskan hubungan diplomatik) Belum dipikirkan,” ungkap JK.
Dia menuturkan, apa yang dilakukan Trump adalah realisasi janji kampanyenya saat pemilihan. Meski demikian, JK memandang apa yang dilakukan AS adalah menyalahi makna demokrasi sepenuhnya.
Dia pun mencontohkan upaya ini pernah terjadi saat AS menyerang Irak. Karena itu, adalah hal yang tak patut dibiarkan.

“AS menyerang Irak tanpa alasan yang jelas, akibatnya Irak hancur lebur, jauh lebih makmur waktu Saddam. Tanpa ingin mengkritik, artinya bahwa dengan kritikan juga kepada Saddam cara memerintah, tapi rakyatnya lebih makmur dulu daripada sekarang, hancur-hancuran. Mana yang lebih baik?” terang JK.
Load disqus comments

0 komentar